Senin, 23 Februari 2009

BAHAYA PEMBALUT

Cek kehigienisan produk produk yang Anda pakai! Karena menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim NO.1 di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas!

Di RSCM: 400 pasien kanker leher rahim baru setiap tahun. Di RSCM kematian akibat kanker serviks sekitar 66%. Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut. Tingkat kesadaran deteksi dini masih rendah.

Cara pengecekan:
1. Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti di dalamnya.

2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.

3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut Anda dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit.

4. Lihat perubahan warna air (karena kalo higienis dan bersih,seharusnya air akan tetap jernih).

5. Lihat apakah produk tersebut tetap utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang kurang berkualitas, dan banyak mengandung pemutih (byclean).

6. Dan dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan di bagian intim wanita selalu mengalami banyak masalah:
- Keputihan
- Gatal-gatal
- Iritasi
- dan lain-lain.

Produk yang kurang berkualitas tersebut ternyata terbuat dari sampah-sampah kertas yang didaur ulang dan dibleaching atau dilakukan proses pemutihan dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang mengandung klor. Proses bleaching tsb menimbulkan senyawa baru yang dinamakan Dioxin.

Pada saat darah haid jatuh ke permukaan pembalut, dioxin dilepaskan melalui proses penguapan, masuk melalui vagina diteruskan ke serviks atau mulut rahim kemudian ke uterus dan ovarium. Proses ini terus berlangsung setiap wanita mendapat haid dan memakai pembalut yang salah. Penelitian di Amerika dan WHO menyatakan bahwa Dioxin dapat menyebabkan kanker. Tidak hanya di pembalut wanita, dioxin juga dapat ditemui di produk lain seperti baby diaper. Maka waspadalah dengan produk pembalut yang Anda pakai!

Tanda - tanda Kanker Mulut Rahim:
1. Berdarah ketika bukan Haid
2. Sering Sakit Pinggang
3. Lendir menjadi lebih banyak
4. Sakit / nyeri / berdarah ketika bersetubuh

Untuk Lebih yakin, lebih baik dicheck ke dokter specialist.

BAHAYA

Kamis, 19 Februari 2009

Bahaya Gagang telpon

Jangan membiasakan diri menjepit gagang telepon
Posted by Dynamic at 11:51 PM
Tonjolan tulang dapat memutuskan saluran pembuluh darah dan memicu stroke. Peringatan berikut ini mungkin perlu diperhatikan benar oleh para sekretaris, operator, konsultan, dokter dan para karyawan yang sering menggunakan telepon. Ingat, janganlah terlampau sering melepaskan gagang telepon dari tangan Anda dan meletakkannya di antara pundak dan telinga, sementara tangan melakukan aktivitas lain. Konon, perilaku semacam itu bisa menyebabkan stroke. Demikian dikemukakan seorang ahli syaraf asal Perancis pada Jurnal Kesehatan beberapa waktu lalu.

Seorang psikiater yang biasa berbicara lewat telepon yang terjepit di telinga kiri dan pundaknya lebih dari satu jam, dilaporkan menderita stroke ringan. Kejadian naas itu terjadi akibat adanya tonjolan tulang yang memutuskan saluran pembuluh nadi. Menurut tim dokter yang meneliti kasus tersebut, pria berusia 43 tahun yang terbiasa berbicara dengan pasien-pasiennya pada mulanya sehat-sehat saja.

Namun seusai memberikan konsultasi kepada pasiennya, si psikiater ini mengeluhkan kebutaan sementara pada mata kirinya, telinga kirinya pun seperti merasakan sebuah dengung. Tak hanya itu, dia pun mengaku kesulitan untuk berbicara. Kondisi ini menunjukkan bahwa dirinya menderita stroke ringan.

Dari hasil pemindaian tampaklah adanya sobekan pada dinding arteri bagian dalam dari organ tubuh si pria tadi. Sobekan tadi jelas mempengaruhi saluran pengiriman darah yang menuju ke otak. Seperti diketahui, pada tubuh manusia terdapat dua kelenjar arteri yang bertugas menyalurkan darah yang mengandung oksigen dari jantung menuju kepala dan leher. Kedua saluran arteri tersebut naik di kedua sisi leher, dari jantung menuju otak. Pada gambar scanning tampaklah adanya sebuah peruncingan tulang yang lazim di sebut sebagai proses stiloid, yang menyebabkan adanya kontak antara tulang (pada bagian leher) dengan arteri.

Sebenarnya, setiap orang memiliki dua tulang stiloid ini. Keduanya menonjol dari dua sisi tulang tengkorak, tepat di bawah telinga dan di belakang tulang rahang. Namun, tulang yang dimiliki psikiater tadi lebih panjang dari biasanya.

Mathieu Zuber, ahli syaraf dari rumah sakit Saint Anne, Paris mengatakan "Untungnya pasien ini hanya mengalami serangan insemik berkala atau terjadi penghentian suplai darah menuju otak yang kurang dari 24 jam". Dengan begitu, hanya stroke ringanlah yang menyerang psikiater yang biasa bertelepon dengan pasiennya tadi. "Namun, kejadian ini menunjukkan kepada kita bahwa aktivitas setiap hari yang melibatkan penyimpangan agak lama di bagian leher, seperti menggunakan telepon dengan menghimpit antara telinga dan pundak, bisa menimbulkan masalah yang tidak terduga bagi sebagian orang," tambahnya.

Ia menambahkan, psikiater tersebut tidak mengalami gejala stroke terlalu lama. Namun, sejak kejadian itu, ia tidak mau lagi melakukan pembicaraan dengan cara menghimpit telepon di antara telinga dan pundaknya saat melayani keluhan pasien-pasiennya. oleh sebab itu mulai dari sekarang hilangkan kebiasaan tersebut. "Lebih baik mencegah sebelum hal itu terjadi pada kita semua".

Senin, 09 Februari 2009

DIBUANG SAYANG

MANFAAT SEDOTAN
Selamat pagi

Suatu ketika saya dengan teman-teman
sedang makan sate. Kemudian seorang teman menyatakan betapa ia ngeri setiap
melihat sate yang potongannya besar-besar.

"Kenapa?" tanya saya.
"Saya ingat keponakan yang meninggal karena makan sate," katanya.
Dia bercerita, waktu itu sedang ada syukuran dengan makan-makan. Dia masih
ingat melihat si kecil keponakannya yang berlari-lari sambil membawa sate.
Usianya sekitar 4 tahun.
Kemudian musibah datang. Anak kecil itu tercekik daging sate. Semua orang
berusaha menolong. Anak itu dibalik, dipukul-pukul belakang lehernya
(bahkan sampai biru-biru, kata dia sambil matanya berkaca-kaca) . Daging
sate tak juga keluar. Lalu mereka mencari angkot untuk membawa anak itu ke
rumah sakit. Dia masih melihat anak kecil itu tersengal sengal menarik
nafas di kendaraan. Pemandangan yang sungguh memilukan.
Tuhan berkehendak lain. Anak itu meninggal di perjalanan.
Sampai di rumah sakit, petugas memberi tahu bahwa untuk mengeluarkan benda
yang mencekik tenggorokan, cukup dengan memasukkan SEDOTAN MINUM ke
kerongkongan. Lalu hisap sehingga benda itu menempel.. Lalu tarik.
Sesederhana itu.

Menangislah semua orang. Betapa sederhananya untuk menyelamatkan nyawa.
Betapa berharganya ilmu untuk menyelamatkan nyawa.
KALAU ANAK ANDA TERCEKIK MAKANAN KENYAL, keluarkan PAKAI SEDOTAN!
Semoga lebih banyak jiwa yang terselamatkan dengan pengetahuan sederhana
ini.

Amin.

Sabtu, 07 Februari 2009

PERMAINAN ANAK

Permainan Anak
Oleh: AsianBrain.com Content Team

"Permainan anak tidak terlepas dengan masa kanak-kanak yang indah dan menggembirakan."
--Filosof Anak--

Apabila kita ditanya tentang masa kanak-kanak, tentu kita akan dengan suka cita menceritakan berbagai pengalaman menyenangkan yang pernah dialami.

Semuanya begitu indah dan menggembirakan. Mengapa demikian? Karena masa kanak-kanak adalah masa bermain. Hampir atau bahkan semua aktivitas anak-anak adalah bermain!

Namun masih ada orang tua yang beranggapan bahwa bermain adalah aktivitas membuang-buang waktu. Mereka lebih suka melihat anaknya belajar dengan duduk rapih tanpa keributan, daripada bergerak (moving) dan bersuara (noice).
Bermain cara efektif untuk belajar
Padahal, jika semua orangtua tahu dan menyadari bahwa aktivitas gerak dan suara anak (bisa disebut bemain) adalah cara yang paling efektif untuk anak belajar sesuatu. Sebab, bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak.

Lewat permainan, anak akan mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan suka cita itulah syaraf/neuron di otak anak dengan cepat saling berkoneksi untuk membentuk satu memori baru. Itulah sebabnya mengapa anak-anak dengan mudah belajar sesuatu melalui permainan.
Perlunya bermain
• Belajar dari permainan (Learning by playing)
Permainan seharusnya memiliki nilai seimbang dengan belajar. Anak dapat belajar melalui permainan (learning by playing). Banyak hal yang dapat anak pelajari dengan permainan, keimbangan antara motorik halus dan motorik kasar sangat memengaruhi perkembangan psikologi anak. Seperti kata Reamonn O Donnchadha dalam bukunya The Confident Child "Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan masalah".
• Permainan mengembangkan otak kanan
Disamping itu tentu saja anak mempunyai kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebayanya dan mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Bermain melalui permaianan memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah di sekolah maupun di rumah.
• Permainan mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak Dalam permainan kelompok, anak belajar tentang sosialisasi yang menenpatkan dirinya sebagai mahluk sosial. Anak mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika anak memainkan peran "baik" atau "jahat" membuat anak kaya akan pengalaman emosi, anak akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi yang dia hadapi.

Dengan kegiatan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan rasa percayanya kepada orang lain dan kemampuan dalam bernegosiasi, memecahkan masalah (problem solving) atau sekedar bergaul dengan orang sekitarnya.
Jenis permainan
Pada dasarnya, semua jenis permainan mempunyai tujuan yang sama yaitu bermain dengan menyenangkan! Yang membedakan adalah pengaruh atau efek dari jenis permainan tersebut. Ada dua jenis permainan, yaitu: Permainan Aktif dan Permainan Pasif. Permainan aktif dan pasif iini hendaknya dilakukan dengan seimbang.
• Permainan olah raga (sport):
Bagi orang dewas, olah raga bukan lagi menjadi sebuah permainan tetapi sesuatu yang serius dan kompetitif. Namun bagi anak, olah raga bisa menjadi satu permainan yang menyenangkan yang mengandung kesenangan, hiburan, dan bermain, tetapi tidak juga terlepas dari unsur partisipatif dan keinginan untuk unggul.

Dalam permainan olah raga anak mengembangkan kemampuan kinestetik dan pengembangan motivasi untuk menunjukkan keungulan dirinya (penekanan bukan pada persaingan tapi pada kemampuan) memberi kekuatan pada dirinya sendiri serta belajar mengembangkan diri setiap waktu.
• Permainan perkelahian (body contact):
Jenis permainan ini termasuk permainan modern, tapi banyak orang tua maupun guru memandangnya skeptic dan cemas, ini beralasan dari efek yang mungkin serius. Permainan ini merupakan jenis permainan modifikasi yang menuntut keseriusan anak untuk memenuhi kebutuhan akan kekuasaan.

Hal tersebut sehat dan positf bagi anak, berguna untuk menguji keunggulan dan kekuatan di lingkungan sekitar. Jenis permainan ini adalah untuk menguji kemampuan dan pemikiran anak dalam dunia nyata dengan segala akibatnya.
Katagori permainan pasif
• Permainan mekanis
Seiring perkembangan, jaman dan teknologi memberi pengaruh besar dalam perkembangan jenis permainan untuk anak. Alat teknologi canggih seperti komputer bukan lagi milik orang dewasa, tapi telah menjadi barang biasa buat anak-anak.

Berbagai games atau permainan virtual telah tersedia di dalamnya (computer). Bermain computer tidak sama dengan bermain bersama teman, anak bermain sendiri dengan kesenangannya.

Sisi negatif
Sisi negatif permainan mekanis ini adalah kurangnya pembentukan sikap anak untuk menerima dan memberi (take and give). Anak memegang kendali penuh atas "teman mainnya" dan "si teman mainnya" akan melakukan apapun yang diinginkan anak. Kendali penuh ini akan menimbulkan reaksi serius bila anak menyalurkannya dalam pertemanan di lingkungan sosialnya.

Sisi positif Namun, hal positif anak memiliki keterampilan komputer yang akan diperlukan anak sebagai sarana hidupnya.
• Permainan fantasi
Fantasi merupakan praktik permainan yang khusus dilakukan sendiri. Anak dapat membentuk dunia sesuai dengan keinginannya (imaginasi).Sebaiknya, orang tua tidak memaksa anak untuk selalu bermain dengan teman-temannya karena akan menciptakan kesan bahwa bermain sendiri itu salah.

Permainan fantasi selain proses kreatif mengembagkan kemampuan sisi otak kanan, juga untuk pembentukan kecerdasan interpersonal (salah satu dari delapan kecerdasan teori multiple intelligence, Howard Garner)